Proses Pembuatan Baju di Pabrik Konveksi
Pabrik konveksi baju memiliki peralatan dan mesin handal. Tentu tenaga manusia masih dibutuhkan, salah satunya untuk menggerakkan mesin-mesin tersebut. Dari serangkaian proses produksi pembuatan baju di pabrik konveksi beberapa tahapan pun didapati harus dikerjakan oleh tangan manusia. Lantas, kira-kira tahapan apa saja yang berlangsung dalam proses pembuatan baju di pabrik konveksi? Berikut diantaranya:
- Pembuatan Desain
Langkah awal produksi baju adalah membuat desain atau sketsa. Desain dibuat oleh desainer yaitu seseorang yang memang diberi tugas khusus merancang baju. Desain yang dibuat tidak langsung digunakan untuk produksi melainkan dianalisa dulu oleh panel desainer. Panel desainer selanjutnya akan memilih sejumlah desain terbaik untuk diproses lanjut membuat pola.
- Pembuatan Pola Desain
Pola desain dibuat dengan mengembangkan pola pertama untuk didesain berdasar ukuran standar. Pembuatan pola dibuat dengan metode pola drafting. Adapun tujuan dari pembuatan pola desain yaitu untuk membuat sampel baju yang nantinya akan dites uji.
- Pembuatan Sampel
Pola desain yang sudah jadi dikirim ke bagian penjahit. Pola dijahit pada kain muslin atau belacu untuk membuat sampel. Pembuatan sampel ditujukan untuk menganalisa kesesuaian antara pola dengan desain yang dibuat. Setelah sampel jadi lalu ditinjau oleh penjahit, pembuat pola, dan juga panel desainer untuk mengetahui perlu tidaknya perubahan. Bila tidak, maka sampel siap diproses lanjut.
- Produksi Pola Desain
Setelah sampel disetujui, pola diambil untuk membuat pola produksi. Pola produksi dibuat untuk proses produksi baju yang lebih banyak. Pola dibuat pattern maker pada kertas. Dimana pola kertas tisu yang dibuat pad kertas tipis menjadi komponen paling penting.
Pola baju bisa dibuat menggunakan 2 metode, yakni manual dan CAD/ CAM. Metode CAD/ CAM sekarang ini banyak dikembangkan karena memberi kemudahan dibanding metode manual. Biasanya para klien pun memilih pabrik konveksi baju yang sudah menggunakan metode modern ini karena menjanjikan banyak kelebihan. Salah satunya bisa disimpan dan mudah dimodifikasi.
- Grading
Grading dilakukan untuk menciptakan pola dalam ukuran standar. Ukuran standar sendiri dibedakan menjadi ukuran besar, sedang, dan kecil. Selain itu, ada pula ukuran standar lainnya seperti 10, 12, 14, dan sebagainya. Namun, di pasaran standar ukuran S, M, dan L memang lebih mudah ditemukan.
Seorang marker making bertanggung jawab menentukan panjang dan lebar kain yang akan digunakan dalam tiap rancangan. Sebelumnya proses ini begitu sulit dilakukan, terlebih untuk produksi massal. Namun, dewasa ini dengan memanfaatkan perangkat lunak komputer proses bisa lebih mudah dengan efisiensi penggunaan bahan. Pengukuran dibuat sesuai pola yang melekat pada kain. Biasanya staples digunakan untuk melekatkan pola pada kain, selanjutnya tim melakukan pengukuran.
- Proses Cutting
Cutting adalah proses pemotongan yang biasanya menggunakan bantuan cutting machine.
- Sorting
Sorting dilakukan untuk mendapatkan pola sesuai ukuran dan desain. Selanjutnya tumpukan kain akan dibuat bundle. Pada tahap ini dibutuhkan ketelitian karena bila bundle kain memiliki ukuran berbeda bisa menimbulkan masalah.
- Sewing
Sewing adalah proses penjahitan. Pabrik konveksi besar biasanya mempunyai unit penjahit tersendiri. Dimana proses penjahitan dikontrol ketat untuk meminimalisir produk gagal.
- Inspeksi
Pasca penjahitan rampung, dilanjutkan pada inspeksi guna menyeleksi kualitas produk. Benang yang tidak pas, benang yang kusut, teknik jahitan yang salah, atau jahitan yang terbuka bisa mengurangi kualitas produk. Untuk itu, quality control dilakukan sebelum produk dipasarkan.
- Pressing dan Finishing
Pada tahap ini dilakukan perapian produk menggunakan mesin setrika. Sehingga baju yang sebelumnya lusuh atau berkerut akan terlihat lebih rapi.
- Inspeksi Akhir
Produk jadi akan diseleksi kembali untuk terakhir kali. Pabrik baju profesional memang tidak mungkin membiarkan produk gagal dipasarkan. Karenanya kualitas produk benar-benar diperhatikan. Bila masih didapati jahitan terbuka, kancing lepas, atau warna luntur, maka produk akan ditarik agar tidak mempengaruhi citra pabrik.
- Packing
Proses terakhir adalah packing. Proses ini dilakukan dengan mengemas semua produk sesuai desain, warna, dan ukuran lalu didistribusikan. Baik ke toko baju atau kepada pemesan yang menggunakan jasa pabrik konveksi baju.