Teknik Sablon Pembuatan Kaos Distro

Pembuatan kaos distro pada salah satu tahapannya melalui proses cetak sablon. Adapun proses penyablonan yang dipilih ternyata harus mempertimbangkan banyak faktor. Salah satunya jenis bahan yang digunakan. Mengapa demikian? Kualitas bahan amat menentukan kualitas produk akhir. Singkatnya bila bahan yang digunakan berkualitas rendah, sudah pasti kualitas produk pakaian jadi juga rendah. Sebaliknya, penggunan bahan yang bagus setidaknya menjamin mutu produk bagus. Meski sebenarnya kualitas juga bergantung dari proses produksi secara menyeluruh.

Pembuatan kaos distro 

Untuk kaos distro umumnya digunakan bahan cotton combed dengan tingkat gramasi antara 20s, 24s, 30s, atau bisa juga 40s. Semakin besar gramasinya, maka tingkat ketebalan bahan semakin tipis dan ringan. Artinya bahan 20s lebih tebal dibanding 24s, bahan 24s lebih tebal daripada 30s, dan seterusnya. Huruf s sendiri menyatakan jenis rajutan yang digunakan. Dimana s mewakili single kinit yang berarti rajutan tunggal dengan satu sisi permukaan halus.

Mengulas teknik penyablonan, terdapat dua cara penyablonan yang bisa diterapkan. Yakni sablon manual atau sablon digital. Sablon manual menggunakan alat yang disebut rakel dan screen. Sementara sablon digital membutuhkan cukup banyak kertas transfer. Masing-masing cara penyablonan tersebut memiliki kelebihan dan juga kekurangan.

Proses sablon digital didapati lebih praktis dan cepat. Tapi banyak yang lebih suka kaos distro dengan hasil sablon manual. Konon karena teknik sablon manual dapat memberi hasil sablon yang lebih awet dan tidak mudah luntur. Akan tetapi, terdapat kelemahan pada gradasi atau sablon raster. Karena itulah, untuk sablon manual umumnya digunakan hanya 4 macam warna maksimal. Lantaran setiap warna dilakukan pecah warna. Untuk teknik sablon manual sendiri bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

  • Persiapan Desain Kaos Distro

Teknik sablon manual pembuatan kaos distro diawali dengan melakukan persiapan desain. Yakni desain yang akan dibuat ke dalam screen atau layar. Pada teknik ini gambar yang akan dicetak perlu dipisah menyesuaikan warna. Dimana proses pecah warna dilakukan menggunakan aplikasi grafis.

Tersedia cukup banyak aplikasi yang bisa Anda gunakan. Sebagai contoh Illustrator atau Corel guna mendapatkan hasil vektor. Selain itu, ada juga aplikasi Photoshop untuk membuat sablon jenis bitmap. Bila gambar sudah dibuat, gambar bisa dicetak sebagai salinan proses pembuatan film atau afdrukan.

  • Pembuatan Film

Sebelum film dibuat, screen harus dibersihkan lalu dikeringkan lebih dulu. Proses selanjutnya yaitu pemberian obat pembuat film dan juga pencucian obat layar. Beberapa alat dibutuhkan dalam proses ini. Diantaranya seperti screen, kipas angin, cairan afdruk, dan juga alat perata.

Adapun proses pembuatan bisa dimulai dengan melumuri screen menggunakan cairan afdruk kemudian dikeringkan. Untuk mendapat hasil bagus, semua proses perlu dilakukan di dalam ruang tertutup dan pastikan tidak terkena sinar matahari.

Bila cairan afdruk sudah kering, proses bisa dilanjutkan dengan pembuatan film pada layar. Alat-alat yang dibutuhkan diantaranya screen, kaca, busa, gambar desain, busa screen, kain hitam, dan papan. Semua alat tersebut digunakan untuk membuat cetakan pada layar. Setelah selesai, layar dicuci dan dibersihkan kembali agar bekas afdruk hilang sempurna. Caranya dengan menyemprot air pada layar secara menyeluruh.

  • Penyablonan Bahan Kaos Distro

Penyablonan menjadi proses puncak dari teknik sablon manual. Penyablonan sendiri merupakan proses melapisi media cetak dengan cat. Prosesnya dilakukan dengan bantuan screen yang digunakan sebagai saringan cetaknya. Sebagai gambarannya, bahan kaos ditempatkan di bawah screen. Selanjutnya tinta di atas screen secara perlahan diserut menggunakan rakel. Demikian seterusnya sampai jumlah warna semua rampung dikerjakan.

Bahan yang sudah disablon lalu dikeringkan. Supaya hasil sablon awet dan bagus, perlu dipastikan sablon kaos distro benar-benar kering. Sampai tahap ini teknik sablon telah selesai.

Penyablonan bukan proses akhir pembuatan kaos distro. Selesai disablon bahan bisa dijahit membentuk produk kaos utuh. Proses produksi berlanjut pada finishing dengan penyematan hangtag dan label. Untuk produk yang lolos quality control selanjutnya akan dipacking atau dikemas seperlu dipasarkan. Cukup mudah bukan. Demikian teknik sederhana penyablonan manual pada pembuatan kaos distro.